Ada banyak metode belajar yang bisa digunakan masing-masing orang. Salah satunya adalah experiential learning. Yaitu sebuah metode belajar yang bukan berdasarkan hasil. Melainkan berdasarkan proses. Salah satunya adalah belajar dalam bisnis digital. Lalu apakah experiential learning bisa diterapkan dalam bisnis digital dan bagaimana cara penerapannya? Artikel ini akan membahas selengkapnya.
Apa Itu Experiential Learning?
Secara sederhana, experiential learning adalah proses belajar ilmu pengetahuan dari berbagai pengalaman dengan menggabungkan pemahaman dan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Cara belajar ini sebenarnya sering ada di dunia pendidikan. Seperti praktik pada berbagai mata pelajaran atau mata kuliah di perguruan tinggi.
Banyak yang berpendapat bahwa experiential learning merupakan metode belajar yang cukup efektif. Karena selain memenuhi aspek kognitif, juga memenuhi aspek emosi afektif. Sehingga memberi pemahaman yang lebih mendalam kepada para peserta didik yang melakukannya.
Karakteristik Experiential Learning
Ada beberapa karakteristik experiential learning yang bisa dilihat dari cara pembelajarannya.
Belajar Itu Proses secara Holistik
Salah satu karakteristik experiential learning adalah proses belajar dilakukan secara holistik atau menyeluruh. Mulai dari aspek pengamatan, praktek, sampai pengambilan kesimpulan. Peserta belajar akan memahami sepenuhnya apa yang mereka pelajari dan memiliki pemahaman yang mendalam.
Ini berbeda dengan cara belajar secara teoritis. Di mana peserta didik hanya mempelajari teori tanpa ada praktik. Sehingga mereka hanya memahami seputar teori tanpa memahami lebih detail mengenai apa yang mereka pelajari. Inilah yang membuat hasil belajar metode experiential learning lebih baik.
Baca Juga : Bagaimana Ciri-ciri Pemimpin yang Tangguh?
Belajar Merupakan Proses Continue
Karakteristik lainnya dari gaya belajar experiential learning adalah belajar merupakan proses continue atau berkesinambungan. Peserta didik tidak hanya akan berhenti pada satu hal saja. Mereka akan mencoba hal baru sebagai cara untuk menuntaskan rasa penasaran.
Belajar bukan lagi sebagai paksaan. Tapi sebuah kesadaran karena rata-rata, peserta didik akan menemukan hal baru setelah proses praktik yang menyenangkan.
Berorientasi pada Proses
Belajar bukan lagi hanya berorientasi pada hasil. Melainkan pada proses. Peserta didik tidak hanya berlomba mendapatkan nilai bagus sebagai hasil nyata dari apa yang mereka pelajari. Melainkan berlomba untuk memahami sedalam mungkin dari apa yang mereka pelajari melalui praktik.
Peserta didik akan memberi perhatian maksimal selama proses belajar. Karena mereka memahami bahwa hasil akan linier atau sejalan dengan proses yang mereka lakukan. Semakin bagus proses yang dilakukan, maka semakin baik pula hasil yang akan mereka dapatkan.
Belajar Melibatkan Banyak Hal
Metode belajar experiential learning melibatkan banyak hal. Tidak hanya berkutat dengan buku atau gadget saja. Tapi juga melibatkan banyak hal di lingkungan praktik. Selain tenaga pengajar, juga hal-hal lain di lingkungan yang mempengaruhi proses belajar tersebut.
Seperti proses belajar praktik di sekolah. Siswa akan berhadapan dengan alat praktik dan berbagai komponen praktik di sekitarnya. Inilah yang akan menjadi faktor penentu sedalam apa pemahaman peserta didik dalam memahami semua materi selama proses belajar.
Belajar Merupakan Proses Menciptakan Pengetahuan
Belajar tidak hanya sebatas proses untuk mendapatkan pengetahuan. Tapi juga sebagai cara untuk menciptakan pengetahuan. Peserta didik bisa memadukan pengetahuan pribadi dan pengetahuan sosial. Untuk menciptakan sebuah hipotesis lalu menguji hipotesis tersebut untuk mencari sebuah kebenaran.
Dari hasil pengujian tersebut biasanya akan ada kesimpulan baru yang bisa menjadi pengetahuan baru. Cara seperti inilah yang sering digunakan oleh para ilmuwan untuk mendapatkan ilmu baru.
Berawal dari Berbagai Pertanyaan
Mereka yang menggunakan cara belajar ini biasanya otaknya selalu dipenuhi dengan rasa penasaran. Dari rasa penasaran ini kemudian melahirkan banyak pertanyaan. Dari pertanyaan inilah beberapa orang melakukan banyak aksi untuk berproses melakukan berbagai praktik percobaan. Hingga mendapatkan hasil atau kesimpulan yang bisa menjadi pengetahuan baru.
Apakah Experiential Learning Bisa Diterapkan dalam Bisnis Digital?
Lalu pertanyaannya adalah apakah experiential learning bisa diterapkan dalam bisnis digital? Jawabannya jelas bisa.
Karena digital marketing merupakan ilmu baru yang belum banyak diajarkan di berbagai perguruan tinggi maupun instansi pendidikan lainnya. Hanya praktisi digital marketing saja yang banyak membagi ilmunya di media sosial terkait pengalaman langsung dalam hal digital marketing ini. Selain itu ada beberapa alasan lain mengapa experiential learning bisa diterapkan untuk digital marketing.
Teori Ada Setelah Banyak Pengalaman
Digital marketing merupakan cara marketing sebuah produk atau layanan bisnis dengan menggunakan media internet. Ilmu ini secara tidak sengaja ada setelah era internet populer. User banyak menggunakan sosial media dan berbagai platform di internet untuk memasarkan produk mereka.
Mulai sejak saat itu, software developer banyak membuat berbagai aplikasi atau platform yang mempermudah para online seller. Seperti marketplace, aplikasi penunjang bisnis, website official ataupun platform lainnya. Dari berbagai pengalaman inilah akhirnya tercipta teori yang bisa menunjang experiential learning.
Perkembangan Digital Marketing Sangat Cepat
Sejak awal tren digital marketing ada, perkembangannya sangat cepat. Yang awalnya hanya menggunakan sosial media gratisan, akhirnya berkembang menggunakan berbagai platform berbayar sebagai pendukung. Dengan perkembangan yang sangat cepat ini diperlukan pengalaman langsung agar para pelakunya bisa memahami lebih cepat.
Digital Marketing Merupakan Ilmu yang Fleksibel
Tidak seperti ilmu eksakta yang cenderung dinamis. Digital marketing merupakan ilmu yang Fleksibel dan cenderung cepat berkembang. Perubahannya sangat cepat. Inilah alasan mengapa cara belajar dengan pengalaman langsung lebih cocok daripada cara belajar teoritis.
Itulah karakteristik experiential learning dan apakah experiential learning bisa diterapkan dalam bisnis digital atau tidak. Tertarik untuk belajar digital marketing secara experiential learning? Bisa bergabung bersama kami di https://elaborasi.id/.
Informasi Kontak :
- Email : admin@elaborasi.id
- Telepon : +62881037338333
- Instagram : @elaborasi_id